Peluang Usaha Cuci Helm

Peluang usaha cuci helm merupakan peluang usaha yang sangat menjanjikan di tahun baru ini. Statistik penjualan motor menunjukkan bahwa pertumbuhan pengguna motor meningkat pesat di kota-kota besar dan menengah di Indonesia. Wajar, hal ini pasti dipicu oleh naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sejak tahun lalu. Motor dianggap lebih hemat dibandingkan bepergian dengan mobil. Dari skala waktu juga lebih efisien karena efek macet tidak separah jika menggunakan mobil.

Usaha cuci helm secara jujur telah disurvey secara details oleh tim penulis. Hal ini dulu dilakukan karena adanya niat menjalani peluang usaha cuci helm ini 3-4 tahun yang lalu, tetapi “bubar” karena ada salah satu dari tim yang pindah ke luar kota. Berikut dipaparkan informasi mengenai peluang usaha cuci helm ini.

Lokasi Terbaik Untuk Peluang Usaha Cuci Helm

Lokasi terbaik sebagai tempat peluang usaha cuci helm antara lain di parkiran kampus, parkiran mall, parkiran tempat-tempat wisata dan tempat parkir lainnya yang didominasi oleh sepeda motor. Kabar baiknya dari bisnis cuci helm ini adalah tidak perlu adanya tempat yang luas untuk menjalankan bisnis usaha cuci helm ini. Tempat yang dibutuhkan hanya untuk mesin, tempat untuk meletakkan helm sebelum dan sesudah pencucian, dan tentunya tempat untuk staff yang mencuci helm.

Untuk memperkecil modal untuk lokasi, jika buka tempat sendiri untuk usaha cuci helm masih dianggap besar, alternatif lain yang bisa anda lakukan adalah partnership dengan pelaku usaha cuci motor atau para pengelola jasa perparkiran. Silakan ajak kerjasama dan atur sendiri bagaimana pembagian keuntungannya.

 Alat Usaha Cuci Helm

Pencucian helm ini sebesarnya dapat dilakukan dengan 2 cara, yang seakan-akan berbeda tapi pada dasarnya sama. Yang pertama adalah menggunakan mesin, yang telah mulai banyak dipasarkan di internet dengan sistem beli putus dan ada juga yang cuci helm franchise. Jika Anda punya modal yang cukup besar, mungkin ini adalah yang terbaik.

Tapi jangan khawatir, usaha cuci helm ini juga bisa dijadikan usaha dengan modal kecil. Banyak juga penjual mesin-mesin pencuci helm dengan biaya yang murah. Mungkin tampilan luarnya saja yang berbeda, toh pada dasarnya semua prinsip kerjanya sama.

Alat yang termurah yang pernah tim penulis survey dan test adalah alat semprotan dengan larutan kimia pembersih. Larutan ini jika disemprotkan ke dalam helm, menimbulkan efek noda-noda kotoran terangkat dengan sendirinya. Kira-kira mirip dengan konsep Dry Clean di laundry.

Marketing plan usaha cuci helm

Marketing untuk peluang usaha cuci helm

Salah satu marketing campaign yang dulu pernah tim kita susun untuk bisnis ini adalah dengan campaign helm sehat dan harum. Tidak bisa dipungkiri, banyak yang mengganggap para pengendara sepeda motor karena helmnya bau dan apek, otomatis rambut dan kepalanya juga ikutan bau. Bagi para mahasiswa apalagi di tahap yang mencari eksisten atau sekarang disebut dengan generasi 4L4y, ini pasti aib atau “Ga Banget”.
Inilah campaign yang bisa di”tekan”. Hot button yang “ga banget” itu harus digunakan sebagai strategi. Banyak loh para cewe yang gak mau diajak pacaran naik motor bukan karena matre. Tapi lebih gak mau kalau rambutnya bau. Ingat, bagi wanita, rambut adalah mahkota.

Jadi campaign Helm sehat dan harum ini solusi. Bisa kok, tetap naek motor, helm selalu segar, wangi dan tentunya rambut dan kulit kepala ikutan sehat dan wangi. Bisa dibikin sistem membership untuk berlangganan. Hal ini bisa ditekankan, karena helm ini seminggu saja gak dicuci, sudah mulai bau. Bayangkan jika peluang usaha cuci helm ini punya member 100 orang saja, yang tiap minggu sudah pasti mencuci helm, dengan biaya 3000 – 4000 per helm. Silakan hitung sendiri keuntungan dan ROI (Return of Investment) Anda jika terjun ke usaha cuci helm ini.

Next Step di usaha cuci helm

Tentunya untuk memperluas bisnis cuci helm ini, kita harus memikirkan cabang kedua, ketiga dst. Ketika 1 tempat sudah buka, berjalan dengan baik sesuai dengan marketing plan di atas, pelaku usaha cuci helm bisa men-survey lokasi selanjutnya untuk cabang kedua, dst.